Bincang Buku: Picking Up The Threads

Sunday, July 13, 2014

Berhubung saya belum punya kain yang bisa dijemur, saya mau sedikit cerita tentang sebuah buku yang sudah saya baca. Namanya juga cerita, maka saya harap meminta maklum dari teman-teman jika ceritanya agak sedikit panjang dan mungkin bertele-tele.

Jadi saya akan mengajak teman-teman untuk membahas tentang sebuah buku. Buku itu berjudul Picking Up The Threads The Colours of World Football yang dikarang oleh John Chandler. Buku itu diterbitkan oleh Pitch Publishing, sebuah penerbit yang berbasis di Sussex, United Kingdom dan memiliki fokus pada penerbitan buku-buku bergenre olahraga seperti sepakbola, cricket, sepeda, dan cabang olahraga lainnya.

Buku ini saya beli di Amazon sekira satu tahun yang lalu dan langsung saya lahap sampai habis dalam sekali duduk. Maklum, paginasinya hanya setebal 112 halaman. Meski huruf-hurufnya dicetak dengan sangat kecil, namun saya sangat terbantu dengan aneka ilustrasi warna-warninya yang membuat saya jadi betah membaca. Harga buku kecil ini memang cukup mahal. Dulu saya menebusnya dengan harga sekitar $25 sudah sampai Indonesia.

Hal menarik apa yang ada di dalam buku ini sehingga saya perlu membaginya dengan teman-teman? Well, berhubung grup ini adalah grup tentang jersey, maka buku ini secara khusus membahas tentang "a reasons behind the colours of some of the most famous clubs in the world that stretch back to their foundation and are every bit of romantic as an ex-girlfriend's love of Barcelona".

Apa arti kalimat itu? Silakan diterjemahin via google translate ya, hehe..

Secara garis besar, buku ini bercerita tentang warna-warni jersey sepakbola dari klub-klub yang ada di dunia, termasuk jersey negara, alasan-alasan yang mendasari kenapa warna-warni dan corak itu dituangkan ke dalam jersey, dan hal-hal sentimentil lainnya seputar dunia jersey yang selama ini belum kita kenal.

Salah satu yang menarik adalah derbi-derbi klub sepakbola yang ada di seluruh belahan dunia selalu mempertemukan klub dengan warna jersey merah melawan biru. Misalnya Liverpool vs Everton, Manchester City vs Manchester United, Boca Junior vs River Plate, Inter Milan vs AC Milan, Bayern Munich vs TSV 1860 Munich, dan lain-lain.

Hal menarik lainnya adalah warna jersey yang melekat pada sosok penjaga gawang terkenal dunia seperti hitam untuk Lev Yashin, abu-abu untuk Dino Zoff, biru untuk Gordon Banks dan warna-warni untuk Jorge Campos. Selain itu, ada juga pembahasan tentang The Winning Colour dimana jersey berwarna merah menjadi pemenang gelar liga Inggris terbanyak dengan 51 gelar, diikuti dengan biru dengan 18 gelar, sampai yang terakhir, pink 1 gelar yang diwakili oleh Everton. Tak lupa, hubungan antara warna jersey dengan pengejawantahan kebijakan politik sebuah negara membuat buku ini jadi lebih "berisi".

Buku kecil ini terbagi menjadi 19 bagian, membahas wiracarita jersey-jersey legendaris yang ada di pelosok dunia dan tokoh-tokoh yang melekat dengannya. Menurut saya, buku ini layak dikoleksi oleh temen-temen yang ingin tahu lebih banyak tentang sejarah sebuah jersey dan kisah-kisah yang ada di sepanjang perjalanannya. Itulah sebabnya, ada sebuah kalimat bagus yang bisa mewakili isi buku ini secara keseluruhan sebagai buku yang memuat "A brief history of how to tell who's who".

Sayangnya, buku ini tidak memberikan porsi yang memadai untuk jersey-jersey dari kawasan Asia. Mungkin karena informasi terkait jersey di kawasan Asia ini masih sangat minim. Siapa tahu, ada di antara teman-teman di grup ini yang bisa memulai kajian dalam bidang ini suatu hari nanti. Siapa tahu. [perpustakaanpribadiku]


Kilongan, Juli 2014

You Might Also Like

0 comments